"Dasar Pokok Ukuran Kapal Laut" merupakan standar ukuran yang digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi kapal laut. Standar ini dikembangkan oleh International Maritime Organization (IMO) dan diadopsi oleh hampir semua negara di dunia.
Standar ini sangat penting karena membantu menentukan kapasitas kargo, kemampuan navigasi, dan berbagai aspek lainnya yang berkaitan dengan kapal laut.
Mengenal Dasar Pokok Ukuran Kapal Laut
Dalam mengenali strukutur pengukuran dimensi kapal pada prinsipnya akan mengecek dari setiap titik ke titik lain.
Beberapa ukuran yang biasa diukur dalam "Dasar Pokok Ukuran Kapal Laut" adalah:
Baca Juga: Kenapa Kapal Terapung dipermukaan air
1. Dasar Ukuran Panjang kapal
Panjang kapal adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur panjang kapal dari ujung ke ujung. Biasanya diukur dari garis raksasa yang menghubungkan ujung ke ujung bagian kapal.
Panjang kapal berpengaruh terhadap kapasitas kargo kapal, kemampuan navigasi, dan kecepatan kapal.
Kapal berukuran lebih panjang umumnya dapat menampung lebih banyak muatan dan memiliki kecepatan lebih baik, namun memilii tingkat ksulitan lebih tinggi dikendalikan dan lebih mahal untuk dibangun dan dioperasikan.
Unsur yang menyatakan panjang kapal:
- LOA
singkatan dari "Length Over All", yang merupakan ukuran panjang kapal yang diukur dari ujung ke ujung. LOA biasanya diukur dari garis raksasa yang menghubungkan ujung kapal ke ujung kapal yang lain.
LOA merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengukur panjang kapal dan sering digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pembuatan, dan operasi kapal.
Ukuran LOA sangat penting karena mempengaruhi kapasitas kargo kapal, kemampuan navigasi, dan kecepatan kapal.
- LBP
LBP adalah singkatan dari "Length Between Perpendiculars", yang merupakan ukuran panjang kapal yang diukur dari garis tengah depan (bow) ke garis tengah belakang (stern).
Merpakan Dasar pokok ukuran yang lebih spesifik daripada LOA (Length Over All), karena hanya mengukur panjang kapal dari garis tengah ke garis tengah.
LBP sering digunakan dalam perencanaan, pembuatan, dan operasi kapal karena mempengaruhi kapasitas tangki bahan bakar, kapasitas kargo, dan kemampuan navigasi kapal.
Kapal berukuran pokok lebih panjang biasanya memiliki kapasitas tangki bahan bakar yang lebih besar dan dapat menampung lebih banyak muatan, tetapi juga lebih sulit untuk dikendalikan dan lebih mahal untuk dibangun dan dioperasikan.
- LWL
Adalah singkatan dari "Length Waterline", merupakan ukuran panjang kapal yang diukur dari garis tengah depan (bow) ke garis tengah belakang (stern) pada garis air.
LWL merupakan ukuran yang lebih spesifik daripada LOA (Length Over All) dan LBP (Length Between Perpendiculars), karena hanya mengukur panjang kapal pada garis air.
LWL sangat penting karena mempengaruhi kemampuan navigasi kapal, stabilitas kapal, dan kecepatan kapal.
Pada kapal berukuran lebih panjang biasanya memiliki kemampuan navigasi yang lebih baik dan kecepatan yang lebih tinggi, tetapi juga lebih sulit untuk dikendalikan dan lebih mahal untuk dibangun dan dioperasikan.
Baca Juga: Tugas dan pekerjaan Awak kapal pesiar
2. Dasar Ukuran Lebar kapal Melintang
Merupakan ukuran acuan untuk mengukur sebuah lebar kapal dari garis tengah ke sisi kapal.
Dasar ukuran lebar kapal Biasanya ditentukan dari garis tengah kapal melintang ke sisi kapal pada titik tertinggi. Ini mempengaruhi kapasitas kargo kapal, stabilitas kapal, dan kecepatan kapal.
Semakin Kapal berukuran lebih lebar biasanya memiliki daya tampung lebih banyak muatan serta stabilitas lebih baik, tetapi juga lebih lambat dan lebih mahal untuk dibangun dan dioperasikan.
Beberapa ukuran lebar kapal yang biasa digunakan adalah:
- Breadth Extreme (B): Breadth Extreme adalah lebar kapal pada titik tertinggi dari sisi kapal.
- Breadth Moulded (Bm): Breadth Moulded adalah lebar kapal pada titik tertinggi dari sisi kapal setelah dipasang pada kapal.
- Breadth Maximum (Bmax): Breadth Maximum adalah lebar kapal pada titik tertinggi dari sisi kapal setelah dipasang pada kapal dan dengan tambahan peralatan lainnya.
- Breadth Design (Bd): Breadth Design adalah lebar kapal yang direncanakan oleh pembuat kapal. Ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan pembuatan kapal.
3. Ukuran Tinggi kapal
Tinggi kapal adalah Dasar pokok yang digunakan untuk mengukur tinggi kapal dari garis air ke atap kapal atau titik tertinggi.
Sebuah Tinggi kapal dapat mempengaruhi kapasitas kargo kapal, stabilitas kapal, dan kecepatan kapal.
Umumnnya pada kapal yang berukuran yang lebih tinggi dapat menampung lebih banyak muatan, tetapi juga memiliki stabilitas dan kecepatan yang lebih rendah.
Beberapa ukuran tinggi kapal yang biasa digunakan adalah:
- Depth: Depth adalah tinggi kapal dari garis air ke bawah kapal.
- Depth Moulded: Depth Moulded adalah tinggi kapal dari garis air ke bawah kapal setelah dipasang pada kapal.
- Depth Maximum: Depth Maximum adalah tinggi kapal dari garis air ke bawah kapal setelah dipasang pada kapal dan dengan tambahan peralatan lainnya.
- Depth Design: Depth Design adalah tinggi kapal yang direncanakan oleh pembuat kapal. Ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan pembuatan kapal.
Baca Juga: 5 Jenis Kapal perang dan Fungsinya
4. Kapasitas kargo atau Berdasarkan Daya Muat
Merupakan jumlah muatan maksimum yang dapat ditampung oleh kapal. Ini diukur dalam tonase dan dipengaruhi oleh ukuran kapal, kemampuan tangki bahan bakar, dan faktor lainnya.
Kapasitas kargo sangat penting karena mempengaruhi kemampuan kapal untuk mengangkut muatan dan menentukan keuntungan yang diperoleh oleh pemilik kapal.
Pada kapal yang memiliki kapasitas kargo yang beruuran lebih besar biasanya lebih mahal untuk dibangun dan dioperasikan, tetapi dapat menghasilkan keuntungan lebih banyak bagi pemilik kapal.
Ada beberapa pokok yang biasa digunakan untuk mengukur kapasitas kargo kapal, diantaranya adalah:
- Gross Tonnage (GT): Gross Tonnage adalah jumlah total volume kapal yang terisi oleh semua bagian dari kapal, termasuk ruang mesin, tangki bahan bakar, dan kamar tamu.
- Net Tonnage (NT): Adalah jumlah volume tersedia untuk menampung muatan kapal setelah dikurangi dengan volume yang digunakan oleh bagian-bagian lain dari kapal, seperti ruang mesin, tangki bahan bakar, dan kamar tamu.
- Deadweight Tonnage (DWT):Merupakan jumlah berat maksimum muatan yang dapat ditampung oleh kapal, termasuk berat muatan kargo, berat air yang ditampung oleh tangki bahan bakar, dan berat peralatan lainnya.
Baca Juga: Jenis Peralatan keselamatan Kapal
5. Kecepatan kapal
Kecepatan kapal adalah kecepatan rata-rata yang dapat dicapai oleh kapal dalam kondisi yang normal. Ini dipengaruhi oleh desain kapal, kemampuan mesin, dan kondisi laut yang ada.
Dasar ini sangat penting karena dapat mempengaruhi waktu yang dibutuhkan kapal untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dan dapat mempengaruhi keuntungan yang diperoleh oleh pemilik kapal.
Pada jenis kapal laut yang mempunyai kecepatan yang lebih tinggi biasanya lebih Proses pembuatan dan pengoprasiannya mahal, tetapi dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi pemilik kapal.
Pokok dasar kecepatan kapal diukur dalam beberapa unit yang berbeda, diantaranya adalah:
- Knot: Knot adalah unit kecepatan yang sering digunakan dalam industri kemaritiman. 1 Knot sama dengan 1 mil per jam atau 1,852 km per jam.
- Mil per jam: Mil per jam adalah unit kecepatan yang sering digunakan dalam industri kemaritiman. 1 Mil per jam sama dengan 1 Knot atau 1,852 km per jam.
- Kilometer per jam: Kilometer per jam adalah unit kecepatan yang sering digunakan dalam industri kemaritiman. 1 Kilometer per jam sama dengan 0,539956803 Knot atau 0,54 Mil per jam.
6. Sarat
Sarat adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur tinggi kapal dari garis air ke atap kapal.
Merupakan ukuran yang lebih spesifik daripada tinggi kapal, karena hanya mengukur tinggi kapal pada titik tertinggi dari kapal.
Sarat sangat penting karena mempengaruhi stabilitas kapal dan kemampuan kapal untuk mengangkut muatan.
Beberapa ukuran sarat yang biasa digunakan adalah:
- Draft: Draft adalah tinggi kapal dari garis air ke bawah kapal.
- Draft Moulded: Draft Moulded adalah tinggi kapal dari garis air ke bawah kapa.
Baca Juga: Jenis tambang kapal
6. Lambung Bebas
Yakni ukuran untuk mengetahui tinggi kapal dari garis air ke atap kapal pada titik tertinggi dari kapal saat kapal tidak memuat muatan.
Lambung Bebas sangat penting karena mempengaruhi stabilitas kapal dan kemampuan kapal untuk mengangkut muatan.
Kapal-kapal yang memiliki lambung bebas yang lebih tinggi biasanya memiliki stabilitas yang lebih rendah dan kemampuan mengangkut muatan yang lebih rendah.
Beberapa ukuran lambung bebas yang biasa digunakan adalah:
- Freeboard: Freeboard adalah tinggi kapal dari garis air ke atap kapal pada titik tertinggi dari kapal saat kapal tidak memuat muatan.
- Freeboard Moulded: Freeboard Moulded adalah tinggi kapal dari garis air ke atap kapal pada titik tertinggi dari kapal setelah dipasang pada kapal saat kapal tidak memuat muatan.
- Freeboard Design: Freeboard Design adalah tinggi kapal yang direncanakan oleh pembuat kapal saat kapal tidak memuat muatan. Ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan pembuatan kapal.
Itulah beberapa dasar pokok ukuran kapal yang menjadi acuan. Semoga Bermanfaat.