Bahan bakar adalah zat yang dapat terbakar serta berfungsi sebagai sumber energi. Jenis Bahan bakar dapat berupa bahan fisik seperti minyak bumi, batubara, atau bahan biomassa seperti kayu, atau bahan nuklir seperti uranium.
Keutuhan adanya Bahan bakar digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti untuk memasak, memanaskan rumah, atau menggerakkan mesin, termasuk mesin kendaraan dan kapal laut.
Selain itu pemakaian bahan bakar juga dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim global.
Oleh karena itu, terdapat usaha untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan penggunaannya yang lebih ramah terhadap lingkungan untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan akibat pemakaiannya.
Fungsi bahan bakar kapal laut sangat penting karena menjadi sumber energi untuk menggerakkan mesin dan kapal agar bisa berlayar.
Selama bertahun-tahun, minyak bumi telah menjadi bahan bakar utama yang digunakan oleh kapal laut, meskipun batubara juga telah digunakan sebagai bahan bakar kapal selama beberapa waktu.
Baca Juga: Mengapa Kapal dapat mengapung di perairan
Sejarah Penggunaan Bahan Bakar pada Kapal
Sejarah penggunaan bahan bakar kapal laut telah melalui banyak perubahan selama beberapa abad terakhir.
Pada awalnya, kapal ditenagai oleh menggunakan manusia atau hewan, seperti saat menggunakan dayung atau angin untuk menggerakkannya.
Kemudian, pada abad ke-19, bahan bakar batubara mulai dipakai sebagai sumber penggerak . Lalu di awal abad ke-20, minyak bumi mulai digunakan sebagai bahan bakar utama untuk kapal laut.
Di masa modern ini, minyak bumi masih jadi bahan bakar utama kapal laut dengan berbagai jenisnya.
Meskipun ada usaha untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi karbon dengan menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, seperti bahan bakar berbasis biomassa, hidrogen, dan bahan bakar nuklir.
Namun, Untuk melakukan perubahan ini akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk terwujud secara luas di industri kapal laut.
Baca Juga: Dasar Pokok Ukuran kapal Laut
Jenis-Jenis Bahan Bakar Kapal Laut
Sejarah bahan bakar transportasi air ini memang cukup panjang. Namun, tidak sampai disitu saja, perkembangan ini juga terjadi pada jenis-jenis bahan bakar yang menjadi lebih beragam dan sesuai dengan fungsi serta kegunaannya.
Apa saja jenis-jenis bahan bakar tersebut? Ini Daftarnya.
1. Jenis Bahan Bakar Marine Fuel Oil atau MFO
Marine Fuel Oil (MFO) adalah salah satu jenis minyak bumi sudah biasa diperuntukan sebagai bahan bakar armada kapal.
MFO terbentuk campuran dari campuran jenis minyak mentah telah diproses memakai teknologi modern. Yaitu terdiri dari berbagai jenis hidrokarbon seperti parafin, naftena, dan aspaltena.
Jenis ini MFO umumnya memiliki titik nyala cukup tinggi dan viskositas rendah, sehingga mudah terbakar serta mudah mengalir.
MFO juga terdapat kandungan sulfur cukup tinggi, sehingga mampu mengeluarkan emisi gas sulfur dapat berakibat merusak lingkungan saat terbakar.
Oleh karena itu, penggunaan MFO sebagai bahan bakar kapal kini sedang dibatasi oleh berbagai regulasi yang mengatur emisi gas sulfur yang dihasilkan kapal laut.
Jenis-Jenis Marine Fuel Oil (MFO)
Terdapat beberapa Beberapa jenis Marine Fuel Oil (MFO) yang biasa digunakan pada kapal laut.
Berikut golongan dari jenis MFO yang bisa kalian ketahui:
1.1. MFO Low Sulphur
MFO Low Sulphur Merupakan jenis MFO yang memiliki kandungan sulfur lebih rendah ketimbang MFO biasa. Sehingga jenis ini mengeluarkan emisi gas sulfur relatif sedikit saat terbakar.
MFO Low Sulphur biasanya dipakai pada kapal yang berlayar di wilayah yang memiliki regulasi ketat terkait emisi gas sulfur dari kapal laut.
1.2. MFO Intermediate Sulphur
MFO Intermediate Sulphur adalah jenis yang memiliki kandungan sulfur di antara MFO Low Sulphur dan MFO High Sulphur.
Pemakaian MFO Intermediate Sulphur sebagai bahan bakar kapal ini biasanya digunakan di wilayah memiliki regulasi yang lebih longgar terkait emisi gas sulfur dari kapal laut.
1.3. MFO High Sulphur
Berikutnya Jenis MFO yakni bahan bakar mempunyai kandungan sulfur ter tinggi daripada MFO Low Sulphur dan MFO Intermediate Sulphur.
Harganya terbilang lebih murah daripada jenis MFO lainnya, namun mengeluarkan emisi gas sulfur lebih banyak saat terbakar.
Baca Juga: Jenis Wind Speed Anemometer
Kapal Yang Memakai bahan bakar Marine Fuel Oil (MFO)
Banyak jenis kapal laut memakai bahan bakar Marine Fuel Oil (MFO), termasuk:
- Kapal tanker: Merupakan kapal untuk mengangkut minyak mentah atau produk minyak lainnya. Kapal tanker biasanya menggunakan Bahan bakar MFO sebagai menggerakkan mesinnya.
- Kapal peti kemas: Kapal peti kemas adalah Merupakan kapal untuk mengangkut barang-barang dalam kontainer. Jenis Kapal laut ini menggunakan MFO sebagai bahan bakar sebagai pembakaran mesinnya.
- Kapal penyeberangan: Kapal penyeberangan adalah kapal berfungsi mengangkut penumpang serta barang dari satu tempat ke tempat lain, biasanya di laut. Biasanya kapal ini juga pakai Jenis MFO sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesinnya.
- Kapal pembersih pantai: Kapal pembersih pantai merupakan kapal untuk membersihkan sampah terdampar di pantai atau di laut. Menjadi salah satu kapal yang memakai MFO sebagai bahan bakar utamanya.
- Kapal tongkang: Kapal tongkang adalah kapal berfungsi mengangkut batubara dari tambang ke tempat penyimpanan atau pengolahan. Memakai MFO sebagai bahan bakar.
Setidaknya ada tiga bagian bahan bakar jenis MFO yang biasa dipakai pada kapal laut.
2. Bahan bakar Kapal High Speed Diesel (HSD)
High Speed Diesel (HSD) merupakan jenis minyak diesel juga biasa sebagai bahan bakar untuk kapal laut.
Terbuat dari campuran berbagai jenis minyak mentah yang telah diproses. Terdiri dari berbagai jenis hidrokarbon seperti parafin, naftena, dan aspaltena.
HSD memiliki titik nyala terbilang tinggi serta viskosita rendah, sehingga mampu menghasilkan pembakaran yang baik.
Kandungan sulfur HSD lebih rendah daripada Marine Fuel Oil (MFO), sehingga mengeluarkan emisi gas sulfur yang lebih sedikit saat terbakar.
Oleh karena itu, Harga HSD umumnya lebih mahal dibandingkan dengan jenis bahan bakar MFO, namun lebih ramah lingkungan.
HSD berfungsi menggerakkan mesin-mesin kecepatan tinggi, seperti mesin kapal laut yang menggunakan propeller dengan kecepatan tinggi atau mesin diesel kapal penyeberangan.
Selain itu HSD juga bisa untuk pembakaran mesin-mesin lain yang memerlukan bahan bakar dengan kualitas tinggi, seperti mesin generator atau mesin pembangkit listrik.
Baca Juga: Jenis-Jenis Perlengkapan Navigasi kapal
3. Minyak Diesel atau MDF
MDF adalah singkatan dari Marine Diesel Fuel, merupakan jenis bahan bakar biasa dipakai untuk mesin untuk menggerakkan kapal laut.
MDF bahan bakar salah satu vaian bahan bakar di pakai kapal terbuat dari campuran berbagai jenis minyak diesel sudah diproses memakai teknologi tinggi. Yakni terdiri dari berbagai jenis hidrokarbon seperti parafin, naftena, dan aspaltena.
MDF memiliki titik nyala yang tinggi dan viskositas rendah, sehingga mudah terbakar dan mudah mengalir.
Selain itu jenis ini juga memiliki kandungan sulfur lebih kecil dibandingkan tipe Marine Fuel Oil (MFO), sehingga menghasilkan emisi gas sulfur relatif lebih sedikit saat terbakar.
Itu sebabnya , Harga Minyak MDF lebih mahal daripada MFO, tetapi disisi lain ini lebih ramah lingkungan.
MDF biasanya digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin yang memerlukan bahan bakar dengan kualitas yang tinggi, seperti mesin kapal laut yang menggunakan propeller dengan kecepatan tinggi atau mesin diesel yang digunakan pada kapal penyeberangan.
Namun, MDF juga bisa dipakai pada mesin-mesin lain yang memerlukan bahan bakar mempunyai kualitas tinggi, seperti mesin generator atau mesin pembangkit listrik.
Kelebihan Masing-Masing Bahan Bakar kapal
Pada setiap pemakaian bahan bakar memiliki tingkat kelebihan dan kekurangan masing-masing. Nah, berikut pembahasanya.
#Kelebihan Sifat Marine Fuel Oil (MFO)
Marine Fuel Oil (MFO) memiliki beberapa kelebihan sebagai bahan bakar kapal laut, yaitu:- Harga lebih murah: MFO biasanya lebih murah daripada jenis bahan bakar lainnya yang biasa digunakan pada kapal laut, seperti High Speed Diesel (HSD) atau Marine Diesel Fuel (MDF).
- Memiliki Ketahanan lebih baik terhadap suhu tinggi: MFO memiliki titik nyala lebih tinggi daripada jenis bahan bakar lainnya, sehingga lebih tahan terhadap suhu tinggi saat terbakar. Ini sangat penting pada kapal laut dengan kebutuhan bahan bakar sifatnya tahan terhadap suhu tinggi pada mesinnya.
- kemampuan pembakaran lebih baik: MFO memiliki viskositas lebih rendah daripada jenis bahan bakar lainnya, sehingga lebih mudah terbakar dan memiliki kemampuan pembakaran lebih baik.
- Tersedia di berbagai wilayah: MFO tersedia di berbagai wilayah di seluruh dunia, sehingga mudah diperoleh di mana pun kapal laut berada.
Namun, MFO juga memiliki beberapa kekurangan, seperti kandungan sulfur tinggi dapat mengeluarkan emisi gas sulfur memicu merusak lingkungan saat terbakar, serta lebih mudah terbakar dibandingkan dengan jenis bahan bakar lainnya.
Baca Juga: Mengenal Fungsi dari pelabuhan Kapal
Kelebihan High Speed Diesel (HSD)
High Speed Diesel (HSD) memiliki beberapa kelebihan sebagai bahan bakar kapal laut, yaitu:
- Kandungan sulfur yang lebih rendah: HSD memiliki kandungan sulfur lebih rendah dari Marine Fuel Oil (MFO), mengeluarkan emisi gas sulfur lebih sedikit saat terbakar. Ini sangat penting dalam upaya mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan bahan bakar kapal laut.
- Kemampuan pembakaran yang lebih baik: HSD memiliki viskositas lebih rendah dari jenis lainnya, sehingga lebih mudah terbakar dan memiliki kemampuan pembakaran yang lebih baik.
- Tersedia di berbagai wilayah: HSD tersedia di berbagai wilayah di seluruh dunia, jadi dipastikan mudah diperoleh di mana pun kapal laut berada.
- Mudah dibawa: HSD dapat dengan mudah dibawa dalam tangki kapal laut.
- Lebih tahan terhadap suhu tinggi: HSD memiliki titik nyala lebih tinggi dar jenis lainnya, tahan terhadap suhu tinggi saat terbakar. Ini sangat penting pada kapal laut memerlukan bahan bakar tahan terhadap suhu tinggi pada mesinnya.
Keunggulan dan Sifat Minyak Diesel atau MDF
Marine Diesel Fuel (MDF) memiliki beberapa kelebihan sebagai bahan bakar kapal laut, yaitu:
- Kemampuan pembakaran yang lebih baik: MDF memiliki viskositas rendah dan lebih mudah terbakar serta kemampuan pembakaran yang lebih baik. Ini sangat penting pada kapal laut yang memerlukan bahan bakar yang mudah terbakar untuk menggerakkan mesinnya.
- Kandungan sulfur yang lebih rendah: MDF memiliki kandungan sulfur rendah daripada Marine Fuel Oil (MFO), emisi gas sulfur lebih sedikit saat terbakar. Hal ini membuat MDF lebih ramah lingkungan daripada MFO.
- Ketahanan yang lebih baik terhadap suhu tinggi: MDF memiliki titik nyala tinggi tahan terhadap suhu tinggi saat terbakar.
- Tingkat kebisingan yang lebih rendah: MDF biasanya memiliki tingkat kebisingan lebih rendah sehingga lebih nyaman bagi para penumpang dan crew kapal laut.
Itulah pembahasan jenis bahan Bakar kapal serta kelebihan dan kekurangannya.